File : TUGAS 1
Mata Kuliah :
Dasar Penulisan Multimedia
Nama :
Ridho Muhammad Hasan
NPM :
210104180109
Kelas :
C
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--
--
(Sumber foto: LINE TODAY)
Dunia
perlu berita, dunia perlu adanya media. Akan menjadi suatu kebutuhan khusus
ketika sedang berada dalam kondisi menunggu ataupun diwaktu yang senggang.
Semua bergantung kepada sumber daya manusia itu sendiri cara memanfaatkannya,
apa seseorang itu akan membacanya? Mendengarnya? Atau sekaligus melihatnya?
Mulai
dari media cetak, online, TV dan
Radio jika aku pilih salah satu manakah yang paling favorit, aku pilih online. Mengapa? Karena menurutku bentuk
efisien yang tidak perlu memakan banyak ruang dan membuka tangan secara lebar
(koran), online adalah suatu
terobosan terbaru yang mengadang efisien dan mobilitas yang mudah serta dapat
diakses kapanpun dan di manapun.
Namun,
ada yang tidak terdapat pada online
jika dibandingkan dengan media cetak (koran). Kita tidak akan menemukan kabar
duka, iklan lowongan pekerjaan hingga iklan jual beli rumah. Semua itu bentuk
kesetaraan bahwa suatu ciptaan tidak ada yang sempurna, jikalau ada itu hanya
mendekati sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Allah S.W.T..
Media online favoritku adalah “LINE TODAY”.
Setiap saat waktu senggang dan membuka handphone,
pasti saja aku buka. Di situ tidak hanya satu merek perusahaan media online saja, melainkan sangat beragam.
Contohnya VIVA, kumparan, IDNTimes dan lain sebagainya. Berita-berita yang dipublish di LINE TODAY menurutku berita
pilihan dan berita pilihan-pilihannya itu aku sukai karena mereka tau berita
apa yang sekiranya akan dibaca oleh para anak muda.
Saat aku
mencari media cetak berupa koran. Nyatanya sekarang sulit didapatkan, khususnya
di daerahku Riung Bandung. Dulu saat aku duduk di bangku taman kanak-kanak, aku
langganan majalah “Bobo”. Majalahnya tidak pernah kubaca sama sekali, aku hanya
melihat gambar-gambar dan meneruskannya hingga halaman terakhir. Penjual
majalah “Bobo” ini menjual koran juga. Lantas ketika aku membutuhkan koran, aku
datang ke rumahnya dan menanyakan “Pak, mau beli koran.” Ia menjawab “Gaada
sisa, punya langganan semua ini.”. Kabarnya ia hanya menjual koran di hari
Sabtu dan Minggu saja, lalu aku memutuskan untuk berlangganan koran selama 3
hari dan koran yang kudapatkan adalah koran KOMPAS.
Ketika
aku menonton berita di TV, akupun senang karena aku dapat melihat wajah
presenter yang membawakan berita tersebut. Contohnya di TVONE, saat itu aku
menonton acara “Kabar Siang” dengan presenter yang bernama Stephanie Susanto.
Aku betah karena presenternya aku sukai. Tidak tahu mengapa, namun saat
melihatnya begitu matakupun terpana olehnya. Aku harap kita saling mengenal
secepatnya ya Mba Stephanie Susanto.
Radio
merupakan pilihan yang tepat apabila kita ingin mendengar suatu berita sambil
kita mengerjaka pekerjaan yang lain, karena kita hanya butuh untuk
mendengarkannya saja, meskipun TVpun bisa tanpa harus kita tonton dan cukup
dengan mendengarkannya sajapun sudah sama fungsinya seperti radio. Namun yang
membedakannya itu estetika dan feel
ketika mendengar radio yang tidak akan didapatkan di TV.
Di radio
semua terasa padat dan ringkas. Berita disampaikan tanpa bertele-tele atau
dalam artian langsung pada topiknya. Saat itu aku mendengar radio secara
streaming di BBC News. Durasinyapun cukup singkat, 15 menit.
Itulah
pengalamanku ketika menelusuri berbagai media, mulai dari cetak, online, TV dan juga radio. Tujuan dari
media tersebut sebetulnya sama, yaitu menyampaikan informasi. Hanya saja
dikemas dalam bentuk yang berbeda. Balik lagi ke sumber daya manusianya itu
sendiri, apa yang ia suka? Membaca? Mendengar? Atau bahkan sekaligus
melihatnya?